Diposkan pada Kepramukaan, Pendidikan, Penegak dan Pandega

Kami Ingin Terus Berkarya

Gambar

 (Sebaris cerita tentang Sejarah berdirinya Ambalan Rakai Pikatan – Pramodawardhani)

Oleh: Kak dr. Satrio Waskito

*****

Sebenarnya ide untuk membentuk sebuah ambalan di Pangkalan SMPN 10 Kota Bekasi telah ada sejak lama. Sebagai wadah bagi alumni Penggalang, wacana tersebut ada saat angkatan 2004 di tingkat/kelas II dan angkatan 2003 di tingkat/kelas III. Tapi sayang, wacana itu tinggal wacana tanpa ada follow up lanjutan.

Pada tahun 2004, tepatnya di tanggal HUT Pramuka 14 Agustus, terjadi sebuah diskusi kecil yang kemudian sangat menentukan nasib dari sebuah wacana pembentukan Ambalan. Diteras masjid Bumi Perkemahan Cibubur muncul sebuah kesepakatan bahwa ambalan di Pangkalan SMPN 10 Kota Bekasi bukan suatu wacana lagi tapi harus diwujudkan. “Kapan?” Jawabannya adalah sesegera mungkin. Saat itu semangat yang muncul sangat tinggi terlihat dari wajah Kak Idcham Nurjaman Saputra (Kak Idam), Kak Irwan Syahripudin (Kak Iwack), Kak Jamaludin (Kak Jamal), Kak Satrio Waskito (Kak Satrio), Kak Jaeni Supratman (Kak-Jay) dan lain – lain.

Pembicaraan kemudian harus direalisasikan sebelum bergerak tentunya harus ada restu Kak Nesan Asrip Saputra (Kak Nesan) selaku Pembina Gugus Depan. Inilah hal yang dirasa sebagai puncak pergulatan emosi untuk mewujudkan cita-cita. Cita-cita yang esensi-nya lebih jauh dari sekedar latah terhadap Pangkalan – Pangkalan SMP lainnya.

Lucu dan aneh…. Lanjutkan membaca “Kami Ingin Terus Berkarya”

Diposkan pada Kepramukaan, Penegak dan Pandega

BE GOOD ROVER

BE GOOD ROVER

Oleh : Satrio W.S.,Purna DA Rakay Phikatan 2006-2007

 

 

Kehormatan itu suci,

Janganlah kurang amalmu dalam kesukaran,

Tenanglah dalam bahaya, katakanlah dalam sebenarnya

Janganlah sekali-kali setengah benar atau berarti dua

……………

Pemuda setia adalah orang yang sopan dan perwira

……………

(Sandi Ambalan Bhinneka Tunggal Ika)

 

Membaca petikan dari sandi ambalan nusantara tersebut mungkin pikiran kita akan menerawang betapa luhurnya harapan ibu pertiwi terhadap kita, para Penegak di bumi Nusantara ini. Dimana kejujuran menjadi landasan yang dominan disetiap sendi kehidupannya. Setiap pandu harus menepatinya tak peduli pandu itu ada di ujung Merauke ataupun  di pantai Pulau We.

Rekan-rekan Penegak,

Situasi moral dalam dunia modern mengajak kita untuk mendalami Kode Etik Pramuka yang merupakan salah satu cara mengatasi kesulitan moral yang dihadapi bangsa ini sebagai akibat dari banyaknya perubahan sosial. Kalau tidak di mulai dari diri kita sebagai seorang pemuda, lalu oleh siapa?. Itu kewajiban kita karena ketika mengucapkan Tri Satya, kita berjanji untuk memenuhinya. Ingat pula, saat itu kita mempertaruhkan kehormatan kita dan saat itu pula orang lain yang mendengarkan memberi hormat sebagai tanda bahwa mereka menyaksikan dan bersedia menjadi saksi atas janji kita.

Bangsa kita butuh bukti nyata bahwa kita sebagai Pramuka memiliki budi pekerti yang luhur. Sehingga tujuan pendidikan kepanduan yang dicetuskan Baden Powell bukanlah hanya sebatas pesan belaka. Melalui penerapan kode etik pula diharapkan agar kita menjadi  kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang bermoral Pancasila.

Kita akui bersama bahwa untuk mengamalkan kode etik sekarang ini sangatlah sulit seiring bertambah majunya kehidupan. Tetapi kita tentunya tidak harus diam dan membiarkan diri kita terbawa pada arus yang menjerumuskan.Untuk melawannya  kita dapat memulai dengan sebuah hal yang sangat sederahana. Cobalah dengarkan suara hati.

Pada dasarnya setiap suara hati yang muncul merupakan isyarat baik yang membawa kita pada hal yang baik. Jika kita merasa saat ini suara hati kita masih negatif, itu bukan karena dasar diri kita yang negatif, tetapi itu hanya karena kita tidak terbiasa dan membiasakan diri untuk menggunakan suara hati tersebut.

Sebagai contoh, suatu ketika kita sedang makan di pinggir jalan tiba-tiba seorang anak perempuan kecil berusia lima tahun berdiri di depan kita, menatap makanan yang kita pegang dengan penuh harap. Suara hati apa yang muncul di dalam hati? Pasti ada suara hati yang mendorong kita untuk “ingin memberi” apa yang sedang dimakan.Hal ini membuktikan bahwa di dalam diri kita ada satu hal yang dapat menuntun kita pada kebaikan yaitu suara hati.

Bagaimana dengan penerapannya pada pengamalan kode etik? Suara hati memungkinkan untuk digunakan sebagai pengingat pada diri kita untuk selalu melakukan hal yang baik bagi sesama hidup. Sehingga tujuan pendidikan kepanduan yang kita jalani ini dapat tercapai. Yaitu memperbaiki mutu warga negara khususnya dalam hal watak dan kesehatan dengan selalu mengutamakan bakti dari pada kepentingan diri sendiri dan kemudian mampu membentuk kaum muda menjadi pribadi yang berdaya guna, baik rohani maupun jasmaninya. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa patriotisme terhadap bangsa.

Seorang Pramuka yang berguna bagi bangsa tentunya tidak hanya luhur dalam budi pekerti saja. Kita harus membuka diri bahwa teknologi terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Untuk mengimbanginya, kita dituntut menguasai ilmu pengetahuan. Dengan ilmu tersebut maka akan timbullah sebuah ‘life skill’ yang mampu diterapkan pada saat kita terjun di masyarakat.

Melalui perpaduan dari budi pekerti dengan dilandasi oleh suara hati yang luhur dan ilmu pengetahuan yang tinggi, maka hidup kita ini menjadi lebih berguna bagi sesama. Minimal, kita lakukan pada diri sendiri dan setelah itu kita ajak rekan-rekan pemuda yang lain untuk melakukan hal sama dengan kita. Sehingga tak akan ada lagi pemuda yang hidupnya habis di ujung jarum suntik atau di permukaan aspal, dan tak akan ada lagi perbuatan pemuda yang menimbulkan kenistaan bagi dirinya sendiri. Sebab diri mereka disibukkan pada penempaan diri yang salah satunya dapat diwujudkan melalui pendidikan Kepanduan.

Mari bersama-sama kita jawab harapan ibu pertiwi dengan sebuah kerelaan hati untuk menjadikan diri kita menjadi lebih baik. Kita tunjukkan pula bahwa Gerakan Pramuka, khususnya Penegak, kegiatannya bukanlah sekedar baris-berbaris, tepuk tangan dan bernyanyi-nyanyi, tapi lebih jauh dari pada itu. Disinilah watak dan kesehatan kita di bentuk menjadi pribadi yang berguna.

Selamat berlatih rekan-rekan Penegak untuk menjadikan kehidupan kita ini tidak sia-sia, penuh manfaat dan berdaya guna tinggi. Sehingga kita mampu untuk bina diri, bina satuan dan bina masyarakat. Semoga ridha Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita. Amin.