Diposkan pada Kepramukaan, Other, Penegak dan Pandega, Penggalang, Siaga

ARTI LAMBANG AMBALAN RAKAI PIKATAN-PRAMODAWARDANI

Image

  1. A.   ARTI WARNA

MERAH

Melambangkan keberanian dan tanggung jawab, baik dalam  berpikir, berkata dan bertindak.

BIRU

Melambangkan keharmonisan dan keselarasan, baik antara anggota maupun dengan masyarakat. Selain itu, melambangkan birunya langit sebagai naungan dan luhurnya cita-cita bersama.

HIJAU

Melambangkan keadilan dan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Selain itu, melambangkan bumi tempat kita berpijak dan kerendahan hati dalam bersikap Lanjutkan membaca “ARTI LAMBANG AMBALAN RAKAI PIKATAN-PRAMODAWARDANI”

Diposkan pada Kepramukaan, Other, Pendidikan, Penegak dan Pandega, Penggalang, Siaga

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 dan Penjelasannya

Salah satu tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan.

Pendidikan kepramukaan merupakan salah satu pendidikan nonformal yang menjadi wadah pengembangan potensi diri serta

memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup untuk melahirkan kader penerus perjuangan bangsa dan negara. Di samping

itu, pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan oleh organisasi gerakan pramuka merupakan wadah pemenuhan hak warga negara

untuk berserikat dan mendapatkan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Pasal 28, Pasal 28C, dan Pasal 31 Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Gerakan pramuka yang pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1912 disebut kepanduan terus berkembang dalam dinamika

politik didasari oleh politik yang memecah belah bangsa. Namun kegiatan kepanduan di tanah air tetap memiliki komitmen yang sama

yaitu menentang kebijakan pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan berjuang menuju Indonesia merdeka. Sejarah mencatat bahwa

gerakan kepanduan melahirkan sikap patriotisme kaum muda yang pada muaranya mematangkan momentum sumpah pemuda

28 Oktober 1928 dan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Setelah kemerdekaan Presiden Republik Indonesia Soekarno mengumpulkan 60 (enam puluh) organisasi kepanduan untuk

dikonsolidasikan menjadi kekuatan pembangunan nasional. Untuk itu, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238

Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang intinya membentuk dan menetapkan gerakan pramuka sebagai satu-satunya perkumpulan

yang memiliki kewenangan menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.

Perkembangan gerakan pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan penting oleh Lanjutkan membaca “Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 dan Penjelasannya”

Diposkan pada Kepramukaan, Other, Pendidikan, Penegak dan Pandega, Penggalang, Siaga

PERENCANAAN DAN PROGRAM KERJA PRAMUKA

“…..Kepramukaan adalah salah satu pendidikan luar sekolah, yang bertujuan untuk mempersiapkan anggotanya sebagai menusia penerus cita-cita perjuangan pembangunan bangsa, yang memiliki kemampuan dan keterampilan, guna kehidupan dalam bermasyarakat. Untuk melaksanakan tujuan tersebut, kepramukaan melaksanakan pendidikan luar sekolah sebagai upaya mengembangkan kepramukaan itu sendiri.

Saat ini, kepramukaan telah berkembang mengikuti perkembangan jaman. Walaupun kepramukaan adalah pendidikan luar sekolah, namun untuk saat ini pelaksanaan pendidikan tersebut bergabung dengan pendidikan sekolah. Dan dalam pelaksanaannya, kepramukaan justru berperan sebagai faktor pendukung dalam pengembangan sekolah. ….”

 

Penggalan tersebut merupakan bagian dari latar belakang suatu program kerja Gerakan Pramuka. Mengapa perlu adanya perencanaan dan porgram kerja, karena dalam melakukan suatu kegiatan, baik kegiatan jangaka pendek, menengah maupun jangka panjang, bahwa

 “PERENCANAAN YANG BAIK AKAN MENGHASILKAN KEGIATAN YANG BAIK, DAN PERENCANAAN YANG YANG BURUK AKAN MENGHASILKAN KEGIATAN YANG BURUK”.

Berikut merupakan contoh program kerja dan perencanaan yang bisa di unduh, lengkap dengan lampiran alokasi waktu nya.

01. Program Kerja Penggalang 2010-2011

Lampiran I Alokasi Waktu

Lampiran II Struktur Organisasi MABIGUS Lanjutkan membaca “PERENCANAAN DAN PROGRAM KERJA PRAMUKA”

Diposkan pada Kepramukaan, Other, Pendidikan, Penegak dan Pandega, Penggalang, Siaga

BUKU-BUKU BADEN POWELL

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell, OM, GCMG, GCVO, KCB (lahir di Paddington, London, Inggris, 22 Februari 1857 – meninggal di Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941 pada umur 83 tahun) ialah tentara, penulis dan pendiri gerakan kepanduan dunia.

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”

Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan – dan menghindari guru – di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.

Dia mengarang beberapa buku, di antaranya yakni :

[mau download, klik link dibawah ini]

Sea Scouting for Boy’s

Scouting Games

Scouting for Boy’s

Rovering to Succes

Girl Guiding

Cub Book

Aids to Scoutmastership

Aids to Scouting for CO&Men

Diposkan pada Kepramukaan, Other, Penegak dan Pandega, Penggalang, Siaga

LEADERSHIP IS THE SOUL OF SCOUTS

LEADERSHIP IS THE SOUL OF SCOUTS

Oleh : Fitri Aryani

The proverb says, “the leader can change hull of rices become gold” or “change sack of money become dust”. It’s mean, the leader is the important thing that determine progress and deterioration of organization.

The leadership is one of the attitudes that is needed by our selves. And the first thing that have to do is lead our selves, it’s mean before we become a leader, we have to lead our selves and then we can lead someone me or the organization.

How do we get the leadership ? We can get the leadership by following the organization. For the example, it’s scouting movement. One of the education patterns in scouting is the ledership. For example in drilling group responsibely. It proves that the leadership is soul of scouts. And the basic character.

In “Boyman”, I think there are some types of the leadership, there are :

  1. Bureaurat type is the type of the leader that obedient, accurate and firm with the rules.
  2. Missionary type is the type of the leader that open minded, helper and familiar.
  3. Development type is the type of the leader that has a lot of creativities, dynamic, good of giving command and believes with his members.
  4. Executive type is the type of the leader that can giving motivation, become guide for his members, diligent ang has good perceptions.

There are some characters that support the leadership of the leader :

  1. Religious
  2. Good mentality and physically
  3. Good spirit
  4. Familiar
  5. Honestly
  6. They have good skills
  7. They firm to take the decisions
  8. Smart and wise
  9. They have a lot of experiences
  10. They are trusted
  11. They can manage their emotions
  12. Equitable
  13. They can give commands, pracess and corrections
  14. They can be received advices
  15. Discipline and responsible

So, come on we make our personality as the leader that responsiblely and wisely by still practice our leadership by following scouting movement. It for our future and the development our country.

Diposkan pada Kepramukaan, Other, Penggalang

Last Message Baden Powell

Pandu-pandu yang kucinta,

Jika kamu pernah melihat sandiwara ‘Peter Pan’. Maka kamu akan ingat, mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum meninggal, karena ia takut, kalau-kalau ia tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika saat ia menutup matanya telah tiba.

Demikianlah dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal, namun saat itu akan tiba bagiku juga. Oleh karena itu aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri…………

Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah!

Hidupku adalah sangat bahaagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.

Saya yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kejayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih kanak-kanak, sehingga kamu kelak dewasa. Usaha menyelidiki alam akan timbul kesadaran  dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya!

Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekkannya. Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar supaya kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba di dalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas,karena kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi telah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam jani Pandumu, meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi dan Tuhan berkenan mengkaruniai pertolongan pada usahamu.

 

Temanmu

Baden Powell Gilwell

 

(Ditemukan diantara kertas-kertas Baden Powell sepeninggalnya pada 8 Januari 1941)